NasionalismeNews.com– Luwu Timur_Malili- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Luwu Timur menggelar Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani Penerima Manfaat program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative atau lebih dikenal dengan singkatan READSI.
Pelatihan Literasi Keuangan program READSI ini dilaksanakan secara serentak di 342 titik (desa) lokasi program READSI se-Indonesia, selama tiga hari, mulai Sabtu – Selasa, 20 – 23 Agustus 2022, yang berlangsung di kantor desa masing-masing wilayah Readsi.
Khusus di Luwu Timur, ada 6 Kecamatan dan 18 desa yang menjadi lokus penerima manfaat program READSI, yaitu Kec. Burau (Desa Lumbewe, Desa Jalajja, Desa Benteng), Kec. Wotu (Desa Lera, Desa Tarengge, Desa Madani), Kec. Tomoni (Desa Bayondo, Desa Mulyasri, Desa Bangun Jaya), Kec. Mangkutana (Desa Sindu Agung, Desa Margolembo, Desa Wonorejo), Kec. Kalaena (Desa Non Blok, Desa Argomulyo, Desa Pertasi Kencana), dan Kec. Angkona (Desa Tawakua, Desa Watangpanua Desa Maliwowo).
Pada Pelatihan ini, materi yang disajikan seragam secara nasional dengan narasumber (fasilitator) berasal dari alumni Literasi Keuangan, dalam hal ini para Penyuluh Pertanian dan Faisilitator Desa (FD) Pendamping Desa Lokasi Program READSI, serta menggandeng pemateri Bank BRI, Bank BNI yang membawakan materi.
Pada hari kedua, pelatihan dihadiri langsung oleh Ibu Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Ir. Leli Nuryati. M.Sc, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Luwu Timur, Amrullah S.Pd., MM, Manajer Readsi Kab. Luwu Timur, M. Rahmatullah Azis, S.TP, Tim NPMO dan DPMO Kab. Luwu Timur.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dr. Ir. Leli Nuryati. M.Sc menyampaikan bahwa, pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan diantara kelompok, melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan Rumah tangga petani, meningkatkan inovasi dan strategi peningkatan produksi, strategi peningkatan pendapatan petani.
Selain itu, READSI juga mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga serta pemupukan modal anggota melalui kegiatan simpan pinjam kelompok tani serta akses lembaga keuangan.
“Pengelolaan keuangan di petani sangat penting dikawal karena ini jalan untuk memajukan bisnis petani untuk menjadi maju dan sejahtera,” kata Leli Nuryati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Amrullah Rasyid dalam sambutannya memohon untuk diberikan perpanjangan pelaksanaan kegiatan Readsi di Luwu Timur, dengan menu Program Readsi diperkaya dengan pengolahan pasca panen.
Merespon permohonan tersebut, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Leli Nuryati mengatakan bahwa, program REadsi ini akan diperpanjang hingga tahun 2025. (ikp-kehumasan/kominfo-sp)